Jago Lagu

Hmmm, Tertipu Beli Motor Online, Santri Ponpes Hilang

Hmmm, Tertipu Beli Motor Online, Santri Ponpes Hilang

Hmmm, Tertipu Beli Motor Online, Santri Ponpes Hilang (Radartulungagung)

KabarTulungagung.my.id - KOTA BLITAR  – Nasirul Milah, siswa MAN 1 Blitar menghilang. Hingga kini, remaja yang juga santri di pondok pesantren (ponpes) Nurus Salam, Kecamatan Sanankulon, ini belum juga ditemukan. Dia hilang sejak awal Januari.

Peristiwa hilangnya santri tersebut telah dilaporkan ke pihak berwajib. Kini, pencarian terhadap remaja asal Cikampek, Jawa Barat, terus dilakukan. Informasi yang dihimpun, beberapa minggu sebelum menghilang, Irul, sapaan akrabnya, sempat membeli sepeda motor secara online.

Dia membeli dengan menggunakan uang tabungan plus uang hasil penjualan sepeda motor lamanya. Namun nahas, uang yang digunakan untuk membeli motor harus raib karena tertipu. “Dia merasa bersalah dan tertekan,” terang Guru Bimbingan Konseling MAN 1 Blitar Rumini, kemarin (31/1).


Padahal, lanjut Rumini, orang tuanya sudah mengikhlaskan uang tersebut. Kondisi tersebut membuat Irul semakin murung di sekolah. Nilainya makin anjlok karena diduga depresi.

Irul dikenal memiliki kulit sawo matang dengan rambut ikal. Tingginya sekitar 165 cm. Tubuhnya kurus dengan postur tubuh jenjang. Dia memiliki tahi lalat dekat bibir.

Tanda-tanda hilang itu terlihat setelah remaja 17 tahun itu absen masuk sekolah lebih dari sepekan. Sekolah lantas menghubungi pihak orang tua. Mengabarkan bahwa Irul tak masuk sekolah dan tidak terlihat di ponpes sejak 8 Januari. “Sudah 30 hari lebih kami tidak tahu keberadaannya,” jelas Pengasuh pondok Nurus Salam Elang Maulana.

Remaja yang lahir di Cikampek itu memiliki kepribadian yang sopan dan lemah lembut. Namun, juga dikenal sebagai anak yang pendiam. Dia enggan menceritakan masalahnya kepada siapa saja. Termasuk, kepada orang terdekat.

Sebelum menghilang, jelas Elang, Irul menutup diri di pondok. Bahkan ketika diajak bicara sangat sulit. “Seperti orang ling-lung,” jelasnya. Irul mengenyam pendidikan di pondok sejak berusia 12 tahun. Hubungan dengan orang tuanya tidak ada masalah. Justru komunikasi dengan orang tuanya membaik, meski terpisah jarak.

Elang mengungkapkan bahwa Irul tidak pernah menghilang sebelumnya. Meski pendiam, namun dia tetap memiliki banyak teman. Tidak jarang menyapa guru dan pengasuh pondok lain. Selain itu, tidak pernah absen ke sekolah atau kegiatan pondok pesantren.

Pihak orang tua Irul sudah melakukan segala cara untuk mengembalikan buah hatinya. Mulai dari menyisir kota Blitar hingga pergi ke orang pintar. Namun sayang, laporan hilangnya Irul masih belum mendapat kepastian. Begitu juga dengan teman-teman Irul di sekolah dan pondok yang menyebar informasi di media sosial.

Kapolsek Sanankulon AKP Budi Agus menyatakan memang pihaknya tengah dalam upaya pencarian. Dia menerima laporan pada tanggal 14 Januari. Menurutnya, Irul sedang dalam kondisi psikis yang tertekan. Sementara alat komunikasinya ditinggalkan di dalam kamar pesantren. “Jadi anak ini sedang dalam situasi linglung ketika pergi dari pesantren,” ucapnya.


Dia memperkirakan Irul pergi dari kamar pesantren pada tengah malam. Karena tidak ada saksi sama sekali. Baru diketahui hilang ketika subuh. Remaja tersebut, lanjutnya, terakhir dilaporkan sedang berjalan di area Tulungagung. Namun selang sehari berikutnya masih belum ada jejak. “Kami masih dalam upaya pencarian,” tandasnya. (mg2/sub)


Hits: 776x

Hosting Unlimited Indonesia


BERITA MENARIK

Parah! Luapan Perasaan Imas Marata Melalui Goresan Pensilnya