Jago Lagu
Jago Lagu

Oops, Said Aqil Wantiwanti Jokowi Agar Netral di Pemilihan Ketua Umum NU

Oops, Said Aqil Wantiwanti Jokowi Agar Netral di Pemilihan Ketua Umum NU

Oops, Said Aqil Wantiwanti Jokowi Agar Netral di Pemilihan Ketua Umum NU (Jatimtimes)

KabarTulungagung.my.id - Ketua Umum PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) KH Said Aqil Siroj meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya di pemerintahan bersikap netral dalam Muktamar NU. Ia berpesan agar pemerintah tidak ikut campur dalam pemilihan ketua umum PBNU.

Seperti yang sudah diketahui bersama, Muktamar NU bakal berlangsung pada 23 hingga 25 Desember 2021  di Lampung. Sejauh ini, ada sejumlah nama yang muncul di bursa pemilihan ketua umum PBNU. Selain Said Aqil yang berniat maju lagi, ada nama Khatim Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf,  Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, dan pendakwah KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha.


Ada Unsur Meminta, LIRA Tetap Anggap Iuran Wali Murid SMPN 3 Singosari adalah Pungutan

"Harapan saya, Pak Jokowi sebagai kepala negara ya dalam hal muktamar ini netral," kata Said Aqil di Jakarta (11/11/2021).

NU disebut Said Aqil memiliki gaya sendiri dalam menjalani muktamar. Sehingga, Said Aqil ingin ketua umum yang dipilih merupakan pilihan NU sendiri dan bukan atas dasar campur tangan pihak lain. Karena jika itu terjadi, dikhawatirkan berpotensi merusak Muktamar NU.

"Kalau kata orang kan, pemerintahan, kementerian misalkan ikut campur dalam mobilisasi massa, itu akan rusak nanti," ungkap Said Aqil.

Namun, Said Aqil tidak menjawab tegas saat ditanya apakah ada indikasi pemerintah ikut campur dalam Muktamar NU. Dia hanya menyayangkan seandainya ada campur tangan pemerintah dalam pemilihan ketua umum NU nanti.

Diduga Ngantuk, Pria di Tulungagung Ini Nyebur dan Tewas di Kebun Sedalam 1 Meter

Jika ada campur tangan pemerintah, Aqil mengatakan kredibilitas pemerintah juga NU bakal rusak. Martabat muktamar juga jatuh.


"Kalau ada, kita sayangkan. Jangan sampai instansi pemerintah ikut campur dalam Muktamar NU. Kredibilitas dua-duanya rusak, NU-nya rusak, lembaga pemerintahan juga rusak," ucap Said Agil.


Hits: 192x

Hosting Unlimited Indonesia


BERITA MENARIK

Paling Baru, Masifkan Operasi Yustisi Gabungan untuk Pendisiplinan Penerapan Prokes di Trenggalek