Jago Lagu

Oops, Terungkap, Sapi Mati di Tulungagung karena Antraks, Kini Diadakan Karantina

Oops, Terungkap, Sapi Mati di Tulungagung karena Antraks, Kini Diadakan Karantina

Oops, Terungkap, Sapi Mati di Tulungagung karena Antraks, Kini Diadakan Karantina (Jatimtimes)

KabarTulungagung.my.id - Beberapa sapi yang mati beberapa waktu lalu di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, mulai terungkap sebab musababnya. Hal itu disampaikan Bupati Tulungagung Maryoto Birowo setelah penyelidikan terhadap seekor sapi yang mati dari Sidomulyo. 

"Yang baru mati satu (ekor), berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium kementerian dari Kulonprogo, (penyebab kematian sapi) terinfeksi sakit antraks," kata Maryoto, Minggu (06/06/2021). 


Teliti Retensi Placenta pada Sapi Perah, Mahasiswa Asal Pujon Ini Jadi Lulusan Terbaik Unisma

Sedangkan 44 ekor sapi, lanjut orang nomor satu di Tulungagung itu, dinyatakan sehat.  "(Ada) 44 yang jadi sampel. Hasil laboratnya negatif atau sehat," ujarnya. 

Karena bakteri Antraks jika menular ke manusia juga dapat menyebankan infeksi, maka Pemkab Tulungagung memberlakukan karantina terhadap sapi dan akses menuju Desa Sidomulyo. Hal lain yang dilakukan adalah mendirikan posko kesehatan sapi di desa dekat perbatasan dengan Trenggalek itu. 

"Guna mengantisipasi dan menjaga kesehatan sapi, pemda mendirikan posko kesehatan sapi di Desa Sidomulyo. Dan sementara guna mengantisipasi  kesehatan ternak, transformasi untuk keluar masuk ternak sapi di Desa Sidomulyo kami tutup atau karantina untuk sementara waktu," ungkap Maryoto. 

Selain itu, bupati  memastikan penemuan antraks yang menyebabkan kematian sapi ini juga sudah ditangani Kemeterian Pertanian, Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur, dan Pemda Kabupaten Tulungagung.

Karantina itu diambil guna meminimalisasi adanya penyebaran antraks di wilayah lain. Selain itu, pemkab  telah menyiapkan tenaga veteriner untuk memantau secara khusus ribuan hewan ternak di Sidomulyo.

Sosok Bapak di Gambar Keluarga Kaleng Biskuit Khong Guan Terbongkar, Ada di Sebuah Buku?


Langkah sterilisasi kandang juga dilakukan untuk mengurangi risiko paparan antraks. Sebab, dalam satu desa ini, jumlah sapi perah juga pedaging hingga ribuan ekor.

Sementara itu, Kepala Desa Sidomulyo Mulyono Susanto saat dikonfirmasi melalui jaringan WhatsApp terkait teknis karantina sapi di desanya belum memberikan respons. 


Hits: 535x

Hosting Unlimited Indonesia


BERITA MENARIK

Tahukah Kamu? UPT SMPN 1 Nglegok: Sekolah Pelopor Eco Enzyme