KabarTulungagung.my.id - KOTA BLITAR – Rumah Potong Hewan (RPH) di Pasar Hewan Dimoro tetap melayani pemotongan hewan meski wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) meluas. RPH memiliki prosedur yang harus dilalui sebelum memotong hewan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar Rodiyah mengatakan, RPH tetap buka selama wabah PMK. RPH tidak terpengaruh dengan kondisi wabah yang terjadi sekarang. “Justru RPH ini melayani hewan yang sehat. Karena sebelum dipotong, di karantina dan dicek kesehatannya dulu,” ujarnya.
RPH memiliki prosedur ketat dalam menyembelih hewan khususnya sapi. Jika hewan terindikasi tidak sehat, maka tidak jadi disembelih. Apalagi yang terindikasi PMK.
Terkait persiapan Idul Adha, Rodiyah mengaku, RPH melayani pemotongan hewan kurban, baik sapi juga kambing. Namun, kuota hewan kurban yang dipotong terbatas. “Sesuai kemampuan fasilitas dan tenaga, kami hanya mampu memotong maksimal 30 ekor dalam sehari,” jelas perempuan berjilbab itu.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pelayanan penyembelihan hewan kurban dibuka selama tiga hari sesuai hari tasyrik. Selama tiga hari itu masyarakat ataupun masjid dan musala dapat mengirimkan hewan kurbannya untuk disembelih di RPH.
Pemotongan hewan kurban di RPH tersebut tidak bersifat wajib. Panitia kurban masjid ataupun musala dapat menyembelih hewan kurbannya sendiri. “Namun disarankan memang di RPH, karena terjamin keamanannya. Meski begitu, nantinya kami tetap memantau dan mengecek proses penyembelihan hewan kurban di masjid dan musala,” terangnya.
Sebelum hari penyembelihan, tim dokter hewan dari DKPP akan terjun ke sejumlah masjid dan musala untuk mengecek kesehatan hewan kurban. DKPP ingin memastikan bahwa hewan kurban yang akan disembelih dalam kondisi sehat. (sub/wen)
Bagaimana Bisa? Ndayoh ke Tulungagung, KPK Kantongi 4 Nama Dijadikan Tersangka Baru