Jago Lagu
Jago Lagu

Lagi Viral, Fantastis, 55.428 KK di Tulungagung Belum Punya Rumah, Tahun ini Akan Dibangun Perumahan Bersubsidi

Lagi Viral, Fantastis, 55.428 KK di Tulungagung Belum Punya Rumah, Tahun ini Akan Dibangun Perumahan Bersubsidi

Lagi Viral, Fantastis, 55.428 KK di Tulungagung Belum Punya Rumah, Tahun ini Akan Dibangun Perumahan Bersubsidi (Jatimtimes)

KabarTulungagung.my.id - Data yang dirilis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Tulungagung ada sebanyak 55.428 KK (Kepala Keluarga) yang belum memiliki rumah (backlog). 

Tingginya angka backlog itu disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah pernikahan yang terus berjalan tapi tidak dibarengi dengan pengembangan perumahan.


Joko Susilo: Kesempatan Menang dari Bali United Itu Ada

"Yang mempengaruhi adalah faktor pernikahan terus berjalan sedangkan pengembangan perumahan sempat berhenti," kata Kepala Disperkim Tulungagung Anang Pratistianto. Rabu (25/08/2021).

Menurut Anang, dinas sudah menjalani upaya menekan angka backlog dengan memaksimalkan fungsi rusunawa tapi terkendala dengan rusunawa yang masih dipakai untuk penanganan covid-19. Selain itu, pembangunan rumah baru di Tulungagung juga masih minim, tapi Tahun 2021 ini ada 6 perumahan yang sudah mengajukan izin dengan kapasititas 50 unit per perumahan.

"Dari 6 perumahan itu, yang 3 perumahan ada program subsidi," katanya.

Dijelaskannya, pembangunan perumahan di Tulungagung antara kebutuhan dengan jumlah unitnya perbandingannya masih jauh, untuk menutup kekurangan itu dinas akan mengusahakan pengusulan pembangunan rusunawa lagi.

Selain itu, para pengembang perumahan akan terus didampingi oleh Dinas untuk menampung keluhan serta menfasilitasi agar para pengembang tetap berinvestasi di Tulungagung.

"Dari Tahun kemarin meningkat 100%, tahun kemarin perumahan cuma 2-3 tapi tahun ini hingga 6, dan itu masih pertengahan tahun gak tahu sampai akhir tahun," terangnya.


Kabar Baik, Kota Malang Masuk Zona Orange Covid-19

Pengembang perumahan, kata Anang, sempat lari dari Tukungagung karena mereka tidak terfasilitasi atas keluhan yang dialami di lapangan, dan keluhan yang itu mayoritas persoalan tata ruang dan tingginya harga tanah.

Mengakomodasi keluhan tersebut, solusinya adalah para pengembang mulai minggir artinya mulai melirik tanah di luar kawasan kecamatan kota.

"Mudah-mudahan dengan menggeliatnya pembangunan perumahan terutama dari Apersi, angka backlognya terus berkurang," tutupnya.


Hits: 283x


BERITA MENARIK

Parah! Tuntut Dugaan Kekerasan di Wadaas, PMII Tulungagung Geruduk Gedung Dewan