Jago Lagu

Harus Tahu Bernilai Ekonomis Tinggi, Warga Trenggalek Kurangi Dampak Negatif Sampah

Harus Tahu Bernilai Ekonomis Tinggi, Warga Trenggalek Kurangi Dampak Negatif Sampah

Harus Tahu Bernilai Ekonomis Tinggi, Warga Trenggalek Kurangi Dampak Negatif Sampah (Radartulungagung)

KabarTulungagung.my.id - Trenggalek – Permasalahan sampah plastik merupakan permasalahan bersama yang harus dipecahkan. Sebab, butuh puluhan hingga ratusan tahun agar sampah tersebut bisa terurai hingga mengakibatkan pencemaran lingkungan. Karena itu, salah satu solusi untuk menghadapi permasalahan tersebut adalah melakukan daur ulang.

Ini terlihat ketika Jawa Pos Radar Trenggalek berkunjung ke SMAN 2 Karangan, Rabu (1/2). Saat itu terlihat para siswa di salah satu kelas tengah membawa sampah plastik yang baru saja dipungut dari sekitar rumahnya. Sampah-sampah plastik tersebut telah dibersihkan dan digunting kecil-kecil untuk dimasukkan ke botol air mineral. Ya, mereka itu tengah membuat proyek ecobrick yang nantinya dibuat perkakas rumah tangga, seperti meja dan kursi. “Ini merupakan langkah kecil yang kami lakukan dalam sumbangsih terhadap pemeliharaan alam. Sebab, dengan ini bisa sedikit untuk gaya hidup berkelanjutan atau perubahan iklim global, salah satunya pengurangan sampah plastik,” ungkap salah satu guru, Nur Huda.

Sebab, dengan itu membuat para siswa bisa bergotong royong dalam pengelolaan bersama terhadap sampah anorganik yang bisa dimanfaatkan sebagai produk tepat guna dan tepat sasaran. Kegiatan tersebut bisa berlangsung di sekolah dan di rumah. Itu dilakukan karena para siswa harus mengumpulkan sampah plastik dengan jumlah tertentu. Karena itu, pastinya mereka memerlukan bantuan orang lain seperti orang tua atau kerabat yang lain dalam melakukan tugasnya. Dengan begitu, kegiatan tersebut bisa mengurangi sampah plastik yang ada di luar sana. “Rencananya, ecobrick ini akan kami buat sofa atau kursi dengan berbagai tahapan,” katanya.


Tahapan pertama dilakukan dengan terlebih dahulu membersihkan sampah plastik yang baru dicari. Selanjutnya, sampah dipotong kecil-kecil. Semakin kecil semakin bagus. Tujuannya untuk mempermudah proses memasukkannya ke dalam botol air mineral dan proses pemadatan dengan kemudian ditekan-tekan. Dalam proses tersebut, jangan penuh langsung ditekan, tetapi sedikit-sedikit dipadatkan. Dari situ bisa dibayangkan kalau satu botol air mineral 1,5 liter berisi sekitar 600 hingga 700 gram. Sementara untuk satu sofa membutuhkan sekitar 16 botol dan bisa mengurangi sampah plastik sekitar 15 kilogram.

Dengan kegiatan tersebut, ada banyak manfaat yang didapat. Yaitu, mengurangi sampah plastik, mengurangi polusi udara dampak pembakaran sampah plastik, membuka lapangan pekerjaan sehingga bernilai ekonomis tinggi. Sebab, dalam proses tersebut, proses finishing menggandeng penjahit sekitar untuk menjadikan sofa atau meja. Harga satu paket sekitar Rp 1,2 juta hingga Rp 1,5 juta. Satu paket terdiri dari tiga kursi dan satu meja. “Hasil dari pengerjaan ini telah kami pamerkan di acara sekolah dan menarik masyarakat untuk membelinya. Dari situ, ini bisa menambah uang jajan atau bisa jadi bekal berwirausaha ketika lulus nanti,” jelas warga Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan ini.

Di lain pihak, Kepala SMAN 2 Karangan, Sri Endang Hidajati menambahkan, selain mengatasi masalah sampah plastik, kegiatan tersebut juga memiliki nilai ekonomis dan bisa membentuk karakter anak. Sebab, dalam prosesnya dilakukan untuk penguatan profil Pancasila dengan pembelajaran berbasis proyek. Karena dalam prosesnya bisa meningkatkan karakter siswa untuk gotong royong, peduli terhadap lingkungan, tahan banting, tidak putus asa, kerja sama, dan inovasi. “Terpenting dari semua kegiatan itu, bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan mengampanyekan peduli sampah plastik,” imbuhnya.(*/c1/rka)


Hits: 107x

Hosting Unlimited Indonesia


BERITA MENARIK

Wow! Putra Ahok, Nicholas Sean Resmi Laporkan Balik Ayu Thalia Atas Kasus Pencemaran Nama Baik dan Fitnah