Jago Lagu

Tidak Disangka, Delapan Siswa di Tulungagung Terpapar Korona, Mulai Senin Gelar Pembelajaran Jarak Jauh

Tidak Disangka, Delapan Siswa di Tulungagung Terpapar Korona, Mulai Senin Gelar Pembelajaran Jarak Jauh

Tidak Disangka, Delapan Siswa di Tulungagung Terpapar Korona, Mulai Senin Gelar Pembelajaran Jarak Jauh (Radartulungagung)

KabarTulungagung.my.id - Klaster penularan Covid-19   sekolah di Tulungagung bertambah. Jika sebelumnya hanya SMAN 1 Boyolangu, kini juga ada kasus di SMAN 1 Kedungwaru. Dari hasil tes, ditemukan delapan siswa terpapar virus korona.

Kepala SMAN 1 Kedungwaru, Harim Soedjatmiko melalui Wakasek Humas, Titis Eswindro membenarkan adanya sejumlah siswa terkonfirmasi Covid-19.

Menurut dia, kasus tersebut bermula dari salah satu siswa yang menjalani screening Covid-19 di Puskesmas Ngantru pada Kamis (3/2) kemarin. Screening yang dijalani siswa berupa swab tes antigen dan hasilnya menunjukkan reaktif.


“Hasil tersebut kita tindak lanjuti dengan berkoordinasi ke Satgas Covid-19 untuk menjalani tracing kepada kontak erat,” katanya.

Masih kata Titis, kontak erat yang dites berjumlah 36 peserta didik dan pengajar. Dari jumlah itu, delapan di antaranya menunjukkan hasil reaktif. Semuanya langsung menjalani swab test melalui metode polymerase chain reaction (PCR).

“Yang reaktif ini malah sehat-sehat. Sepertinya orang tanpa gejala (OTG),” tuturnya.

Disinggung sumber penularan Covid-19, Titis belum mengetahui secara detail. Hanya saja diduga penularan kasus tersebut terjadi di luar sekolah. Karena selama ini, pengawasan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 diperketat. Bahkan saat pembelajaran tatap muka tidak diberi kesempatan jeda. Begitu juga agar tidak terjadi kerumunan, kantin ditutup.

“Diduga dari luar. Mungkin saja saat anak itu main, nongkrong sama temannya, kan itu dapat terjadi,” jelasnya.

Menyikapi hasil tersebut, pihak sekolah mengajukan permohonan untuk menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) ke Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Tulungagung-Trenggalek mulai Senin (7/2) hingga Jumat (18/2) mendatang. Hal ini dilakukan sebagai upaya sekolah mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan SMAN 1 Kedungwaru.

“Sebenarnya rekomendasi dari dinas kesehatan (dinkes) hanya satu kelas saja yang ditemukan kasus Covid-19 itu. Namun kita tak ingin ambil risiko, dan memilih mengajukan PJJ menyeluruh,” tandasnya.

Di tempat berbeda, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad melalui Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Kabupaten Tulungagung, Didik Eka Sunarya Putra membenarkan telah menjalani tracing di SMAN 1 Kedungwaru usai menerimai siswa terkonfirmasi Covid-19. Dari tracing tersebut, pihaknya menemukan delapan reaktif antigen. Delapan berstatus siswa itu diminta melanjutkan swab test dengan metode PCR. Hasilnya positif Covid-19.


“Kami sudah tracing semua. Termasuk keluarga. Final hanya tambah delapan siswa saja,” katanya.

Terang Didik, delapan siswa ini dalam kondisi baik. Bahkan tanpa gejala (OTG). Kedelapan siswa tersebut langsung diminta menjalani isolasi mandiri (isoman) dengan pengawasan tenaga kesehatan setempat. “Mereka langsung isoman,” ucapnya.

Masih kata Didik, untuk hasil tracing di SMAN 1 Boyolangu juga sudah final. Total ada sebanyak 22 anak dari tiga kelas.

“Karena yang terkonfirmasi Covid-19 ini ikut ekstrakurikuler sehingga punya kontak erat dengan kelas lain. Namun sudah tuntas kok,” tandasnya. (lil/c1/din)


Hits: 153x

Hosting Unlimited Indonesia


BERITA MENARIK

Info Terkini, Wali Murid Madrasah di Kota Blitar: PTM Kapan Digelar?