Jago Lagu

Paling Baru, Menkop UMKM Optimistis Tulungagung Bisa Jadi Pusat Produk Kreatif Berbasis Fosil Kayu

Paling Baru, Menkop UMKM Optimistis Tulungagung Bisa Jadi Pusat Produk Kreatif Berbasis Fosil Kayu

Paling Baru, Menkop UMKM Optimistis Tulungagung Bisa Jadi Pusat Produk Kreatif Berbasis Fosil Kayu (Jatimtimes)

KabarTulungagung.my.id - Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Republik Indonesia (Menkop UMKM RI) Teten Masduki optimistis Kabupaten Tulungagung dapat menjadi pusat produk kreatif berbasis fosil kayu di Indonesia.

Hal ini disampaikannya saat acara launching produk SNI (standar nasional Indonesia) cangkul nasional merah putih dan pelepasan ekspor batu fosil ke Hamburg,Jerman, di Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bongso Tulungagung, Jumat (22/10/2021). "Saya optimistis Tulungagung dapat menjadi pusat produk kreatif berbasis fosil kayu," kata Menteri Teten.


Gebyar Malang Fashion Week 2021 Dimulai, Sederet Desainer Pamer Busana Super-Epic

Dijelaskan, fosil kayu merupakan kekayaan alami yang hanya tersebar di Indonesia, Australia, Selandia Baru, India, Amerika Serikat, Argentina, Belgia, Brazil, Kanada, Yunani, dan Libya. Sehingga permintaan pasar Internasional terhadap fun  dekor fosil kayu sangat tinggi baik dari sisi volume juga fellow-nya.

Secara komulatif, nilai ekspor Indonesia dari Januari-September 2021 hingga 164 miliar USD atau naik 40,38% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Demikian juga ekspor non-migas yang hingga 155,46 miliar USD atau naik 39,84%.

Berdasarkan data provinsi, lanjut Teten, asal barang ekspor indonesia terbesar pada periode Januari-September 2021 dari Jawa Barat dengan nilai 24,07 miliar USD atau 15,02%. Diikuti oleh Jawa Timur sebesar 16,93 miliar atau 10,31%.

"Saya sangat mengapresiasi Pemprov Jatim dan segenap steak holder yang terus mendampingi dan mendorong kemudahan ekspor bagi para pelaku UMKM," kata Teten.

Untuk mendorong UMKM siap ekspor, tahun ini Kemenkop UMKM  telah mengeluarkan beberapa program. Di antaranya standardisasi internasional bagi 185 UKM, sekolah ekspor, pelatihan UMKM ekspor, pembiayaan ekspor, dan pameran berskala internasional, serta kerja sama peningkatan eksport lainnya.

Sementara, program cangkul merah putih adalah program lokalisasi cangkul yang merupakan hasil kolaborasi Kemenkop UMKM dengan Kementerian Perindustrian, LPDB, LKPP dan seluruh pihak yang bertujuan menurunkan nilai ekspor cangkul di Indonesia.

"Kualitas cangkul merah putih telah terstandarisasi. Kami harapkan cangkul ini dapat diserap oleh kebutuhan industri nasional dan pemerintah, termasuk pemda," ungkapnya.


Mahasiswa Unikama Bikin Disabilitas Lebih Mudah Mendaki dengan Hilirisasi Ecogreen

Menteri Teten juga mengungkapkan, berdasarkan laporan LKPP, saat ini realisasi program pengalokasian pengadaan barang dan jasa pemerintah pusat dan daerah bagi produk UMKM sudah hingga 188,69 triliun atau 42,19% dari target 447,28 triliun.

Dalam UU Cipta Kerja juga sudah diatur pemerintah harus mengalokasikan belanja barang dan jasa 40% untuk produk koperasi dan UMKM. "Jadi, ini sudah kewajiban pemerintah membeli produk koperasi dan UMKM untuk memperkuat market finance UMKM di dalam negeri," tambahnya 

Masa pandemi covid-19 memberikan dampak yang luar biasa termasuk menurunnya daya beli masyarakat. Maka dari itu belanja pemerintah yang harus ditingkatkan untuk menstimulasi produk UMKM di Indonesia.

Sehingga kalau market dalam negeri cukup tinggi terhadap produk UMKM termasuk belanja pemerintah, maka para pelaku UMKM di Indonesia dari waktu ke waktu akan dapat meningkatkan kualitasnya yang tidak akan kalah dengan produk impor.

"Karena itu, ini perlu komitmen kita bersama. Saya ucapkan selamat kepada UD. Karya Indonesia dan Koperasi Logam Abadi. Semoga dapat terus menjalani inovasi produk dan berdaya saing di kancah global," tutupnya.


Hits: 181x


BERITA MENARIK

Duh! Bisa Bicara saat Bayi hingga Hidupkan Orang Mati, Inilah 6 Mukjizat Nabi Isa AS